Search This Blog

Friday, June 24, 2011

Sebuah Renungan

Memang perlu keberanian untuk menjadi diri sendiri, diri yang hakiki. Masih banyak yang perlu dibuktikan pada diri ini. Namun, keinginan untuk pembuktian ini bukanlah dasar atas keterakuan diri terhadap diri melainkan hanyalah sebuah sifat kemanusiaan untuk mewujudkan mimpi ini. Terus bermimpi untuk menjadi apa yang di inginkan hingga impian itu nyata. Bertahan di kehidupan sekarang dan terus menatap ke depan. Terus menerjang dan bertahan hingga takdir berkata bahwa memang sudah berada pada Haq. Diperlukan pukulan-pukulan kehidupan yang lebih besar untuk menjadi besar. Perjalanan yang bertahap demi tahap meski ini lambat namun dapat menjumpai pinggiran jalan kehidupan yang beragam-ragam untuk menjadi lebih bijak.

Orang yang pandai adalah orang yang belajar pada orang bijak. Orang yang bijak adalah orang yang belajar kepada semua orang. Salah dan Benar adalah kebenaran, kesalahan hanya terdapat pada orang yang hanya bertahan di kesalahan, sedangkan ia tak mengerti arti makna di balik sebuah kesalahan. Memperbaiki kesalahan itu wajib bagi yang berbuat salah dengan belajar menjadi lebih baik. Banyak orang beranggapan bawa sekarang kebaikan itu tak mendatangkan keuntungan. Hal itu karena mereka hanya bertahan pada kulit kebaikan itu sendiri. Sedangkan tidak pernah mereka membuka inti dari kebaikan itu dan mengali kebaikan itu kepada sekitarnya.

Aku percaya selama ada niat baik pada diri ini, selama itu pula ku dapat bertahan. Mimpi adalah motivasi, sekarang adalah masa untuk belajar menjadi lebih bijak. Sekarang adalah saat untuk menjalani kehidupan hari demi hari. Esok lebih baik, semakin baik dan terus membaik dengan kebaikan ku percayakan semua daya dan upaya atas diriku hanya ada pada Nya. Kenyataan pasti akan membuktikan kebenaran yang sesungguhnya, Itulah Yang Maha Nyata.

Sunday, June 12, 2011

Sebuah Pesan dari Sang Guru

Berawal dari sebuah kompetensi tentang cerita cinta, menjemput cinta sejati. Sang Guru akhirnya tahu dan memberikan sebuah tanggapan singkat mengenai cinta yang dapat dibuktikan secara nyata. Hingga akhirnya memang itulah kebenaran apa adanya. Sebuah pesan singkat yang memiliki kata-kata bijak dan bermakna dalam. Kalimat yang terangkai tersebut akan dijelaskan di sini secara garis besar. Meski sebenarnya banyak makna tersembunyi dari setiap kalimat. Inilah pesan tersebut:
'Cinta... Lukisan dunia, merubah segalanya. Bikin canda dan tawa, namun juga sedih serta duka. Mabuk bukan minuman, pikiran penuh... angan. Khamar cinta merasuk badan. Semua orang jadi kepayang. Berjalan mengukir sejarah. Temukan cinta yang searah. Kala hati memilih hanya Allah Maha Pengasih.'

Pada intinya cinta itu merupakan bagian dari dunia, cinta itu penting namun ada yang lebih penting. Memang cinta membuat keadaan suka, tetapi apabila terjadi kesalahan dalam percintaan akan berubah menjadi duka.

Cinta itu laksana khamar yang memabukkan. Di saat seseorang terlena atas apa yang dicintainya. Pikirannya penuh angan dan alam khayal. Oleh karena itu terkadang nafsu juga ambil andil di sana. Siapa yang terpedaya dialah budak nafsunya. Semakin besar rasa cintanya semakin besar pula bernafsu atas apa yang dicintainya. Resikonya, sakit hati kehilangan apa yang telah dicintai besarnya sama dengan sebesar rasa mencintai terhadap yang dicintai. Oleh karena itu kendalikanlah nafsu.

Dalam sejarah kehidupan cinta itu ikut berjalan mengukir sejarah. Untuk mendapatkan cinta haruslah searah. Cinta yang searah adalah cinta yang mengiringi cita, karena cita memprioritaskan sebuah tanggung jawab akan cinta.

Di kala cita tercapai, meski hanya pembentukan sebuah tanggung jawab atas cinta sepenuhnya maka sudah saatnya hati memilih. Pilihan dari Haq yang Mutlak sesungguhnya. Dengan keadaan satu hati maka itulah jodohnya. Sesungguhnya jodoh itu tak perlulah terlalu di khawatirkan. Percayakan hanya sifat Yang Maha Pengasih yang telah memilih rasa atas apa yang dinamakan cinta. Di kala itulah kebahagiaan sesungguhnya tercapai dan menjadi apa yang disebut 'tuntung pandang ruhuy rahayu' (pasangan serasi yang memiliki pandangan sama, saling pengertian satu sama lain).

Semoga semuanya terwujud secara nyata demi membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrahmah. Amiin

Wednesday, June 8, 2011

First Way

Awal cerita bermula dari sini, sebuah perjalanan pertama menuju impian yang terlihat samar dan terus dipercaya akan terus nyata. Perjalanan pertama yang berkesan apa adanya, bagaimana pun ke depan suatu saat nanti maka diri ini siap untuk kemungkinan apapun itu. Konsukuensi atas janji diri sendiri akan tetap dijalankan bagaimanapun tantangan ke depannya.

Ini barulah sebuah permulaan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi ke depan nantinya. Sebuah belief  tentang apa yang di namakan 'kebaikan' akan terus dipegang. Selama kita mempunyai niat baik, selama itu pula kebaikan selalu menyertai. Dengan harapan yang terbaik, kuberikan yang terbaik, demi yang terbaik dan untuk yang terbaik. Semoga kebesaran sesungguhnya dari Yang Maha Besar itu terbukti secara nyata bahwa semua memang atas Kehendak Nya. Diri ini akan terus berusaha untuk menatap ke depan, menerkam dan menerjang. Sebuah rintangan yang berliku, dengan bimbingan alam nyata. Ku nyatakan inilah perjalanan awal dari pembentukan jati diri. Dengan sebuah belief yang hanya dikatakan secara dalam oleh perkataan hati, diucapkan oleh lisan dan dinyatakan oleh perbuatan yaitu hanya kata 'bisa'.

Sunday, June 5, 2011

My Choice

Pada saat ini sudah waktunya untuk memulai menata ulang kehidupan untuk menaiki satu anak tangga kehidupan. Membentuk sebuah jati diri sesungguhnya meski hati dibolak-balikkan oleh keadaan sendiri. Memang untuk diminta menunggu seminggu lagi. Namun, tekad ini sudah bulat untuk menentukan saat terakhir berada pada posisi ini. Memang tak ada namanya paksaan untuk menentukan sebuah pilihan, namun maksud tersembunyi dari keadaan tetap menginginkan sebuah posisi untuk menunggu lagi.

Sekarang bukan saatnya lagi untuk menunggu karena sudah lama menunggu, jikalau bisa pada saat ini pun ku lepas seluruh keterikatan atas keadaan yang ada. Selama ini ku merasa bediri di kaki orang lain dan menjadi tangan kanan orang lain. Namun karena sudah pada waktu AKU maka dengan niat yang tulus dan tekad yang bulat ku putuskan untuk tidak menunggu dan bertindak demi menapaki anak tangga selanjutnya dengan kaki sendiri dan menjadi diri sendiri. Keputusan mutlak ini tak akan pernah berubah karena segalanya memang perencanaan matang secara singkronisasi antara pikiran dan perasaan.

Sudah saatnya untuk menjalani rencana kehidupan yang selanjutnya, demi kehidupan yang lebih baik. Tak peduli sebesar apapun beban kehidupan yang dipikul pada kehidupan selanjutnya. Aku percaya atas jati diri ini yang sudah ada namun belum terbentuk secara nyata. Semakin besar beban yang di pikul lebih besar pula kekuatan yang di miliki untuk memikul beban. Sebenarnya itu bukanlah beban, namun tantangan yang harus dihadapi pada kehidupan nyata yang bersifat sementara ini. Dengan hati nurani yang suci atas nama Nya ku nyatakan sesungguhnya AKU siap.

Terserah apa yang dikata orang lain di kemudian hari saat berada di persimpangan kehidupan ini. Terserah apa kata orang dibelakang namun bagaimana pun ku tetap menatap ke depan. Biar bagi orang lain itu sulit, yang terpenting tak pernah diri ini untuk menyalahkan apa kata orang lain. Namun, tak pula ku benarkan apa kata orang lain kecuali dengan sebuah bukti di mana di kala aku dapat menjadi diri sendiri untuk membuktikan kebenaran atas DIRI yang sebenarnya. AKU adalah AKU tak ada seseorang kan merayuku bila sudah tiba pada waktu KU. Meski rintangan datang menghadang AKU akan terus menerjang dengan MENATAP KE DEPAN.

Ini bukanlah soal atas sikap keras kepala pada diri ini. Melainkan sebuah komitmen yang di janjikan diri terhadap pendirian diri sebagai bagian dari pembelajaran atas pembentukan jati diri yang sesungguhnya. Pernyataan dari gaib yang selama ini diimpikan. Sebuah penataaan ulang kehidupan agar dapat mengambil inti pengenalan sifat bijak dari Yang Maha Bijaksana. Masih banyak yang harus di buktikan pada kehidupan ini. Lepaskan semua ikatan lahir maupun bathin kehidupan ini. Mengawali semua ini dimulai dari kosong agar dapat menyatakan bahwa tegaknya berdiri jati diri ini dengan apa adanya.