Search This Blog

Saturday, June 22, 2024

Anomali

Sebuah negeri tidak akan pernah maju apabila seluruh aspek yang dikuasai oleh penguasa banyak anomali, selama hal tersebut terus ada berapa kuat perkembangan dan kemajuan maka akan tetap di sebut kemunduran meski terlihat megah dan hebat. Anomali membuat sebuah konsep dimana segala bentuk kebijakan terlihat abu-abu, kepercayaan publik terhadap penguasa menjadi rusak bahkan sampai lembaga yang bersifat pemerintahan menjadi status minim integritas. Anomali membuat sebuah pembauran dimana hukum punya ragam celah untuk melindungi seorang yang bersalah, bahkan sampai yang dinyatakan bersalah pun bukan berarti murni bersalah karena ada pemain balik layar yang mesti dilindungi harkat dan martabatnya.

Di sebuah negeri yang penuh anomali, kalau ingin nyaman hidup wajib punya satu aspek kuat kalau tidak pintar minimal menjadi kaya dan punya jabatan, orang yang tidak dikenal pun pasti memandang saudara, sebaliknya pintar saja tanpa harta dan jabatan malah menjadikan seseorang semakin tertindas di masyarakat padahal di negeri tersebut tidak ada memiliki sistem kasta seperti negeri lain. Oleh karena itu bertahan di negeri yang penuh anomali wajib memiliki kesabaran tinggi tak punya sistem kasta keadaannya seperti memiliki kasta namun bentuknya terselubung. Kekayaan besar hanya di miliki orang yang sudah berprivilege, tidak hanya soal harta bahkan sampai ke taraf tingkat pendidikan. Bayangkan saat seseorang dilahirkan dari keluarga miskin pendidikan rendah di kalangan bawah, maka sampai tua pun tetap meneruskan generasi hal terstruktur tersebut kecil kemungkinan untuk menaikkan taraf hidupnya, orang tertentu saja yang bisa. Sebaliknya, yang berasal dari keluarga menengah ke atas mudah untuk menggapai, bahkan terkesan mudah jalan hidunya.

Wednesday, June 12, 2024

Sekulerisme dan Efek Sampingnya

Ajaran sekulerisme yang berlebihan itu tidak baik, karena merupakan bibit dari benih tinggi hati. Dalam postingan ini secara pribadi saya tidak menentang sekulerisme karena biar bagaimanapun sekulerisme tetap di perlukan hal itu menyangkut ilmu pengetahuan yang berkembang dari masa kemasa, namun jangan pula dengan adanya konsep sekulerime membuat beragam hal teokratisme ikut tergerus dimakan zaman. Dalam konsep sekulerisme segala sesuatu membutuhkan bukti empiris yang valid dan reliabel. Berbeda teokratisme yang berjalan sesuai doktrin dan keyakinan. Semuanya tetap di perlukan entah sekulerisme dan teokratisme, meski keduanya bertentangan sebenarnya keduanya masih bisa di sinkronisasi oleh orang yang benar - benar bijak dalam menyikapi sesuatu hal tersebut. Kebenaran sejati pada dasarnya tak bisa ditemukan dalam konsep sekulerisme semata, namun apalah zaman sekarang dimana sekulerisme mulai kuat mendominasi. Efek samping selanjutnya adalah bakal turunnya nilai moral etika, adab dan budaya akibat dari sekulerisme berlebihan. Mulai meredupnya kebijaksanaan sehingga kebijaksanaan dianggap barang mewah bagi orang - orang yang berpikir sekuler, padahal kebijaksanaan adalah konsep awal yang sederhana yaitu "menempatkan segala sesuatu sesuai pada tempatnya". Kebijaksanaan tidak akan bakal bisa diraih hanya dengan ilmu pengetahuan, dibutuhkan pengalaman dan pengamalan dalam membina adab dan ilmu.

Berkaca dari kejadian fenomena dimana anak smp yang berkoar-koar di sebuah video merasa bahwa mereka mendukung suatu bangsa yang sudah melanggar kemanusiaan itu sudah jadi bukti bahwa akibat mereka memahami sesuatu dengan bermodal pengetahuan, mereka merasa lebih tahu dari kebanyakan orang. Dengan terang-terangan menyatakan bahwa mereka memakan para korban kemanusiaan di sebuah restoran cepat saji pendukung bangsa penghancur. Entahlah apa maksud mereka, karena gimmick ataukah hanya sekedar candaan atau hanya sekedar minta perhatian orang. Pastinya sudah melukai perasaan orang banyak hingga yang mengutuk mereka. Apapun yang sudah menanti mereka berupa sebuah sanksi sosial, apabila memang tidak sejalan dengan orang banyak seharusnya mereka diam. Apa daya zaman sekarang semua serba rekam, bahkan momen yang tak seharusnya tampil di publik pun ikut direkam. Kembali ke pelaku di dalam video, mereka pada dasarnya orang-orang terpelajar namun tidak terdidik. Sekulerisme berlebihan itu memang banyak membentuk orang terpelajar tetapi belum tentu membentuk orang terdidik. Sekulerisme berlebihan mampu membuat seseorang merasa berpengetahuan lebih dari orang lain, haus akan ilmu pengetahuan namun minim akan kebijaksanaan.