Search This Blog

Tuesday, February 27, 2024

Aktualisasi Diri

Sesuai dengan teori kebutuhan Maslow, "Aktualisasi diri" adalah kebutuhan puncak manusia. Aktualisasi diri sebagai kebutuhan puncak pastinya digambarkan dengan kuantitas yang sedikit, namun berbeda dengan zaman sekarang, aktualisasi diri malah menjadi acuan seseorang sebagai penunjuk perilaku narsistiknya. Seperti kata pepatah perilaku berlebihan itu tidak baik. Media sosial yang seharusnya menjadi alat malah memperalat. Banyak beragam hal terjadi terlihat di media sosial, bahkan seorang netizen pun terbentuk dari media sosial. Postingan seseorang menggambarkan sebuah maksud dari aktualisasi diri seseorang, komentar juga merupakan bentuk aktualisasi diri dari si pemberi komentar yang disebut sebagai netizen. Pada akhirnya semua akan bergerak dalam satu sistem antara postingan dan komentar untuk memperebutkan apa yang dinamakan aktualisasi diri. Sebenarnya semua itu sah-sah saja namun perlu dikoreksi apakah itu membuat kau bisa memenuhi kebutuhan hidupmu di kenyataan ataukah itu membawa mu dalam kemudharatan. Perlu direnungkan saat kita ingin memosting ataupun berkomentar, bagi yang lama bermain dalam sosial media sudah mengerti seperti apa bermain dalam apa yang dinamakan perang cyber, bagaimana cara berkomentar agar menang dalam adu argumen maupun pemahaman. Perang cyber seperti itu adalah sebuah perang urat syaraf, perang untuk memperebutkan aktualisasi diri agar disebut sebagai orang hebat. intinya setiap manusia ingin selalu eksis.

Eksis boleh, namun perilaku narsistik berlebihan sampai menimbulkan pro dan kontra secara masif sangatlah disayangkan. Seharusnya hidup digunakan untuk membangun kualitas diri malah digunakan untuk mengurusi orang lain, secara virtual lagi. Kau tak mengenal siapa dia, dalam bahasa istilah hanya ikut namanya tren. Seperti kata pembimbing saya dulu orang yang ikut-ikutan suatu hal terkesan rame susah untuk mendapatkan dirinya sendri. Artinya, dimana jati diri kita kalau hanya ikut-ikutan suatu hal yang dianggap ramai. Secara pribadi saya kembali bertanya apakah boleh saya narsis secara berlebihan? dengan penuh kesadaran diri akhirnya semua terjawab apakah perilaku narsistik merubah perekonomian saya ataukah hanya untuk kepuasan rasa bangga. Pastinya setiap orang berbeda mengungkapkan rasa gembiranya ada yang posting ada pula yang tidak terlepas semua itu sebaiknya kenali apa dampaknya. Hati manusia itu tak sama, pastinya ada yang iri ada yang mendukung atas pencapaian kita sebagai manusia.

Monday, December 25, 2023

Dua Pilihan Gila

Semakin maju dunia semakin mudah akses manusia beragam hal, semakin maju pula apa yang disebut "kegilaan". Bukannya kemajuan membuat generasi baru pintar malah membuat mereka tambah rapuh bahkan lebih rapuh dari generasi sebelumnya. Masalah kehidupan, tingkat depresi yang bertambah tinggi, kesehatan mental yang dimengerti namun tak mampu ditanggulangi itu tercermin dari generasi yang disebut Gen Z. Apakah karena sudah tersedianya kemudahan mereka mudah pula menjadi rapuh. Saking pintarnya mereka berkata dengan counter "Jangan samakan generasi sekarang dengan yang dulu". Oke, memang tidak sama, tetapi apakah mereka menjaga nilai - nilai dahulu?

Generasi Z mayoritas pada umumnya bila terkena masalah mereka lebih cenderung melarikan diri dari masalah itu, kabur dari tempat yang lama menuju tempat yang baru menurut mereka lebih baik. Mereka tak sadar padahal masalah tidak harus dihadapi dengan flight atau lari. Kebanyakan Gen Z tidak mau menghadapi masalah di tempat asal muasal masalahnya, lari atau meniadakan keberadaan dirinya di dunia adalah jalan terbaik menurut mereka. Wajar kasus depresi tinggi di generasi muda zaman sekarang, kebanyakan ilmu kurang keyakinan dan pemakaian. Ditambah dengan akses transportasi mudah seperti infrastruktur yang semakin maju, makin marak lagi nantinya kasus anak muda kabur melarikan diri entah kemana perginya. Contoh: adanya moda transportasi umum yang baru di daerah yang tidak ada kereta api atau kereta cepat sebagai sarana transportasi publik. Pastinya siap-siap saja pihak berwenang menerima laporan tentang pemuda atau pemudi yang kabur tidak diketahu kemana rimbanya.

Berdasarkan kondisi saat ini pilihan ada 2, menjadi gila atau membiarkan dunia gila. Sebagai generasi lama tentunya saya sebagai pribadi memilih membiarkan dunia yang gila daripada menjadi gila. Berkaca dari apa daya saya sebagai manusia biasa, apa kuasa saya terhadap orang sekitar saya. Saya pribadi hanya bisa menyesuaikan diri sesuai apa yang terjadi ketimbang mengendalikan atas apa yang terjadi. Sekali lagi perkataan akhir tulisan ini "Saya lebih memilih dunia gila daripada menjadi gila karena dunia"

Sunday, December 17, 2023

Hebatnya Negeri Ini

Hebatnya negeri ini penuh anomali
isi organisasi profesi seperti para politisi
pemilik profesi berasa seperti agen tanpa senjata api
gagal dicaci maki, berhasil tak dipuji
mati tak dikenali, hilangpun tak dicari

Hebatnya negeri ini penuh tantangan
viral dulu supaya dapat simpatisan
viral dulu baru dapat perhatian
apa kabar dengan kasus-kasus dalam buaian

Hebatnya negeri ini aku tak menyangka
pembela diri bisa jadi tersangka
hanya karena melawan sang pemangsa
karena tak punya angka, viral dulu solusinya

Sunday, December 3, 2023

Euforia

Euforia, perayaan terhadap suatu hal entah dari mengenang sebuah sejarah, kelahiran maupun hari-hari besar lainnya yang di anggap sakral. Pada hari guru contohnya, tidak hanya mengacu pada hari guru juga hari perayaan lainnya. Zaman milenial yang serba instan, banyaknya mayoritas generasi Z yang mulai mendominasi masyarakat hingga sekolah. Membuat kebutuhan aktualisasi diri manusia semakin besar, manusia masa lalu iri terhadap kemudahan yang hidup di zamam sekarang, meski banyak kemudahan berimbas terhadap semakin mudahnya masalah di buat bahkan sampai di buat-buat.
Euforia berlebihan bisa membuat bumerang dimana seseorang malah ingin membuat manfaat kepuasan hati malah jadi bencana yang tak terduga. tiada yang salah dengan orang yang merakan sebuah euforia hari-hari besar, tetapi kurang bijak apabila dalam euforia malah terjadi bencana tak terduga yang dibuat-buat. Bersenang - senang atas euforia boleh, berlebihan janganlah. Memang itu di adakan setahun dalam sekali, tetapi ingat terlalu larut seseorang dalam kesenangan atas euforia berlebihan kesempatan untuk mendapat peristiwa bencana tak terduga besar, secara logika saat seseorang senang dia pasti lengah. Rayakan hal sekedarnya dengan bijak, hindari larut dalam kesenangan saat perayaan cuma itu salah satu cara untuk tetap waspada dimanapun berada karena hal yang paling pasti di kehidupan adalah kematian. Bencana merupakan faktor pendekat kepastian itu sendiri, kalaupun selamat artinya masih di beri kesempatan untuk hidup.

Monday, October 30, 2023

Jalan Guruku

Seperti kata pepatah " Guru laksana gula, saat kopi tepat rasanya yang dipuji adalah kopinya, bukan gulanya. Beda lagi apabila rasanya tidak tepat maka yang disalahkan adalah gulanya". Menanggapi banyaknya postingan guru-guru muda yang baru saja menjadi guru, saya pribadi mempunyai pertanyaan sudahkah siap dengan jalan hidup guru yang laksana gula? Terkadang di balik euforia seorang guru perlu yang dinamakan perenungan sejenak dengan bertanya "sudah pantaskah saya mengemban tugas ini?" Sesungguhnya profesi guru bukanlah profesi yang bisa dianggap remeh. Oleh karena itu sebelum masuk ke euforia kebanggaan itu saya memilih jalan guru dengan keyakinan tanpa harapan namun tetap pada tujuan utama "mencerdaskan kehidupan bangsa".

Berpegang pada prinsip:
Berhasil tak dipuji
Gagal dicaci maki
Hilang tak dicari
Mati tak dikenali

Itulah jalan guru ku... menjalankan apa yang memang wajib di jalankan untuk tujuan utama.