Search This Blog

Monday, April 3, 2023

Kau Bukan Seorang Sufi

Ramadhan 1444 H, seseorang mengatakan "bila kau puasa berharap pahala, kau tak bisa di sebut ikhlas kepada Allah SWT". Hei tunggu dulu, yang kau katakan memang ada benarnya, tapi bijakkah kau mengatakan itu di hadapan orang-orang yang masih belajar di dasar keislamannya. Kau mengatakan seperti itu seolah - olah kau merasa benar dan berilmu nyatanya itu hanya teori belaka. Mencapai tingkat sabar saja belum bisa apalagi mencapai tingkat ikhlas. Punya banyak masalah kehidupan yang beragam saja masih bisa alami rasa dongkol, marah hingga depresi bagaimana bisa mencapai kesabaran. Memang orang sabar adalah orang yang harus siap di injak-injak atas segala permasalahan dunia namun masih jauh dari apa yang di sebut ikhlas.

Sesungguhnya mencapai tingkat ikhlas masih perlu dua tahap sebelumnya pertama adalah tahap sabar, kedua tahap syukur. Orang kalo sabar aja susahnya minta ampun menjalani apalagi bisa bersyukur. Oleh karena itu banyak orang yang tidak bersyukur itu lantaran dia tidak sabar atas keadaan yang menimpanya. Mau di beri berapapun kebaikan orang yang tidak sabar bakal jauh dari rasa syukur. Lantas kenapa dia berkata tentang keikhlasan kepada Allah dalam berpuasa padahal dia tidak sabar. Sebenarnya orang itu malas untuk berpuasa, so simpel gitu sebenarnya. Banyak manusia model beginian di temui merasa seolah mereka pintar. Oleh karena itu, kesimpulannya kita bukan sufi yang dimana kita mesti mencapai keikhlasan. Belum saatnya itu masih perlu pengalaman dan pengamalan. Kalo memang ibadah itu apapun bentuknya dapat pahala ambil aja deh tu pahala, harapin aja deh pahala kan manusia memang wajib berharap kepada Allah... Napa, mo bilang gak ikhlas ama Allah lagi...!!! iya deh ngalah, bersangka baik aja deh saya mungkin kau mau mencapai tingkatan tertinggi keimanan jadi bilang begitu...