Search This Blog

Sunday, November 20, 2011

Letak Sebuah Kesalahan

Dalam perjalanan hidup manusia tak akan pernah bisa terlepas dari apa yang dinamakan kesalahan. Meski itu salah kebanyakan dari kita mengganggap kalau salah memang salah tapi dapatkah kita menyadari apa kebodohan diri kita di balik sebuah kesalahan. Kebodohan terbesar dari kita adalah tidak menyadari kebodohan milik sendiri. Manusia tiada daya, lemah dan tiada upaya. Segalanya hanya kehendak darinya. Tidak perlu disangkal maupun ditepis, kebodohan itu pernah dialami oleh penulis sendiri dalam menjalani konsep kehidupan ini. Konsep yang seharusnya untuk membawa diri telah kotor akibat pengalihan pandangan oleh kehidupan duniawi. Meski ada seorang pembimbing kesalahan pasti ada.

Kesalahan tidak pada pembimbing karena pembimbing hanya memberi pengarahan. Kesalahan sebenarnya ada pada yang dibimbing karena tidak mengikuti pengarahan yang diberi oleh pembimbing. Memang penulis bukan seorang pembimbing namun ini hanya sebuah rekam dari penulis atas kejadian yang telah dialami. Sekarang sebelum telambat maka sadarilah kesalahan akan kebodohan yang telah dibuat oleh sendiri sebagai bukti pembelajaran ke depan atas apa yang telah dialami. Hanya diri sendiri yang mampu menyadari apa yang telah menjadi kesalahan akan kebodohan dirinya sendiri. Upaya dari yang Maha Kuasa atas segalanya ada dalam apa yang telah terjadi sebelumnya.

Wednesday, August 31, 2011

Kita Memang Patut Bersyukur

Sebagai manusia kita seringkali tak akan pernah luput dari apa yang dinamakan kesalahan dan kekhilafan karena manusia tak ada yang sempurna. Namun, justru karena itulah manusia dikatakan sebagai makhluk yang sempurna apabila ia mau menyadari dan memperbaiki kesalahan dan kekhilafan pada dirinya dengan berusaha menjadi yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Sebagai makhluk sosial kita berhubungan dengan yang lainnya. Di saat itulah orang lain pasti ada yang melakukan kesalahan terhadap kita, begitu pula sebaliknya. Namun apalah di kata memang kita manusia, gambaran dunia nyata yang sebenarnya semu dan sementara. Kita patut bersyukur bahwa kehidupan kita yang memang sementara namun untuk selamanya. Terkadang memang sulit untuk memaafkan kesalahan orang lain terhadap diri kita. Tetapi apalah artinya kesalahan masa lalu yang memang telah terjadi, laksana nasi yang telah menjadi bubur. Tiada salahnya jikalau memang telah terjadi itu dinikmati dengan hati-hati untuk pergerakan ke depan nanti. Bagi yang berbuat salah meminta maaf memang baik, akan tetapi bagi kita yang telah terdzolimi orang lain sangat lebih baik jikalau kita bisa memaafkan lebih dahulu sebelum seseorang meminta maaf.

Percayalah seberapa besar kejahatan yang kita terima dari orang lain. Lebih besar lagi kebaikan yang di terima dari orang yang pemaaf. Itu memang terbukti atas perjalanan hidup yang telah di jalani. Dengan pandangan kedudukan dalam diam, hanya Tuhan yang mampu membalas keyakinan dari hati yang murni akan kebaikan. Semoga kita semua merupakan golongan orang yang pemaaf sebelum orang lain meminta maaf. Semesta yang bergerak dalam kedudukan diam pasti menyambut kita dengan penuh kebaikan. Kebaikan yang selalu menerangi kedamaian yang suci. Atas segala keridhaan dari Yang Maha Pengampun. Mari kita tambahkan nikmat ini dengan bersyukur. BERSYUKURLAH.......

Tuesday, July 12, 2011

Cerminan Diri yang Pecah dan Arti Sebuah Kehancuran

Terlihat cerminan diri yang semula utuh, menjadi hancur berkeping-keping atas sesuatu yang belum dikenali alasannya. Memang kehancuran itu menyakitkan. Namun apalah daya ini memang sudah takdir dan memang telah terjadi tetapi masih ada kata 'ke depan'.

Entah itu firasat ataukah sebuah gambaran kesulitan hidup, namun dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Memang lebih baik terus berusaha selama masih bisa diusahakan.

Kehancuran memang ada, kegagalan memang melanda namun itulah resiko dari pembelajaran. Tetapi KEHANCURAN BUKAN AKHIR SEGALANYA. Silakan apa yang dinamakan 'resiko' menunggu di depan persimpangan ini dan menuntun ke jalan buntu. Tapi, terjangan 'intropeksi' akan mampu memenangkan peperangan dalam gejolak kehidupan hingga sampai kepada Yang Haq.

Rasakan kehancuran, nikmati proses penyatuan keping demi keping dari sisa kehancuran. Bukan karena nikmat kita bersyukur, melainkan karena bersyukurlah nikmat itu ada. Selama nafas belum di kerongkongan selama itu pula jalan akan terus ada. Nikmatilah dengan relaks yang di awali rasa syukur, di akhiri keridhaan. Itulah Haq Nya semata.

Saturday, July 9, 2011

Sesuatu telah Terjadi karena Ketidakhati-hatian

Mungkin ada yang bertanya apa maksud dari judul di atas. Namun bukannya maksud untuk menyindir seseorang tetapi itulah faktanya sebagai atas pembelajaran apa yang telah terjadi. Sesuatu yang tak dapat disebutkan secara terperinci. Namun, karena sudah ku ketahui dengan pasti untuk apa kuceritakan lagi.

Pada intinya hanya satu, silakan bermain api. Silakan pula menikmati segalanya, berbuat sesukanya. Tetapi yang pasti apa yang dinamakan pertanggung jawaban atas apa yang diperbuat dan apa yang dilakukan pasti ada balasan atas keinginan yang memperbuat. Hukum yang berlaku memang nyata. Kita juga nyata dan ada, namun kenyataan dan keberadaan bukan wujud kita.

Apapun konsukuensinya memang dipastikan alam dunia yang nyata ini berlaku hukum sebab-akibat. Namun, bukan lantaran sebab akibat itu terjadi, melainkan takdir dari akibat itu sendiri. Katakan memang persoalan ini rumit, namun tak terlalu rumit bagi yang sudah mengerti. Bila kita memang tak mengerti atas apa yang ditulis ini. Biarlah atas takdir jualah kita mengerti. Berserahlah tetapi jangan menyerah.

Sunday, July 3, 2011

Cukup Sekali untuk Keinginan, Berkali-kali untuk Keperluan

Sebagai manusia kita menempati kehidupan dunia yang tak terlepas dari ruang dan waktu, tak lepas pula dari apa yang dinamakan 'keinginan' dan 'keperluan'.

Keinginan memiliki kata dasar 'ingin' yang bersinonim 'hendak' atau 'mau'. Keinginan adalah hasrat seseorang untuk mendapatkan sesuatu. Sedangkan keperluan berasal dari kata 'perlu', itu berarti adalah sesuatu yang harus didapatkan.

Banyak di antara kita yang tak bisa membedakan apa yang dinamakan keinginan dan keperluan. Bahkan yang lebih parah lagi kita lebih memilih memenuhi keinginan dibandingkan keperluan.

Memenuhi keinginan boleh saja, namun pertimbangkan selalu dengan apa yang kita perlukan. Cukup sekali untuk memenuhi keinginan. Berkali-kali lah penuhi keperluan.

Silakan penuhi keinginan terus-menerus asalkan keinginan dan keperluan itu sejalan. Yang jadi pertanyaan adalah seberapa perlukah kita atas sesuatu yang diinginkan? Silakan bertanya pada diri masing-masing dan temukan jawabannya.

Friday, June 24, 2011

Sebuah Renungan

Memang perlu keberanian untuk menjadi diri sendiri, diri yang hakiki. Masih banyak yang perlu dibuktikan pada diri ini. Namun, keinginan untuk pembuktian ini bukanlah dasar atas keterakuan diri terhadap diri melainkan hanyalah sebuah sifat kemanusiaan untuk mewujudkan mimpi ini. Terus bermimpi untuk menjadi apa yang di inginkan hingga impian itu nyata. Bertahan di kehidupan sekarang dan terus menatap ke depan. Terus menerjang dan bertahan hingga takdir berkata bahwa memang sudah berada pada Haq. Diperlukan pukulan-pukulan kehidupan yang lebih besar untuk menjadi besar. Perjalanan yang bertahap demi tahap meski ini lambat namun dapat menjumpai pinggiran jalan kehidupan yang beragam-ragam untuk menjadi lebih bijak.

Orang yang pandai adalah orang yang belajar pada orang bijak. Orang yang bijak adalah orang yang belajar kepada semua orang. Salah dan Benar adalah kebenaran, kesalahan hanya terdapat pada orang yang hanya bertahan di kesalahan, sedangkan ia tak mengerti arti makna di balik sebuah kesalahan. Memperbaiki kesalahan itu wajib bagi yang berbuat salah dengan belajar menjadi lebih baik. Banyak orang beranggapan bawa sekarang kebaikan itu tak mendatangkan keuntungan. Hal itu karena mereka hanya bertahan pada kulit kebaikan itu sendiri. Sedangkan tidak pernah mereka membuka inti dari kebaikan itu dan mengali kebaikan itu kepada sekitarnya.

Aku percaya selama ada niat baik pada diri ini, selama itu pula ku dapat bertahan. Mimpi adalah motivasi, sekarang adalah masa untuk belajar menjadi lebih bijak. Sekarang adalah saat untuk menjalani kehidupan hari demi hari. Esok lebih baik, semakin baik dan terus membaik dengan kebaikan ku percayakan semua daya dan upaya atas diriku hanya ada pada Nya. Kenyataan pasti akan membuktikan kebenaran yang sesungguhnya, Itulah Yang Maha Nyata.

Sunday, June 12, 2011

Sebuah Pesan dari Sang Guru

Berawal dari sebuah kompetensi tentang cerita cinta, menjemput cinta sejati. Sang Guru akhirnya tahu dan memberikan sebuah tanggapan singkat mengenai cinta yang dapat dibuktikan secara nyata. Hingga akhirnya memang itulah kebenaran apa adanya. Sebuah pesan singkat yang memiliki kata-kata bijak dan bermakna dalam. Kalimat yang terangkai tersebut akan dijelaskan di sini secara garis besar. Meski sebenarnya banyak makna tersembunyi dari setiap kalimat. Inilah pesan tersebut:
'Cinta... Lukisan dunia, merubah segalanya. Bikin canda dan tawa, namun juga sedih serta duka. Mabuk bukan minuman, pikiran penuh... angan. Khamar cinta merasuk badan. Semua orang jadi kepayang. Berjalan mengukir sejarah. Temukan cinta yang searah. Kala hati memilih hanya Allah Maha Pengasih.'

Pada intinya cinta itu merupakan bagian dari dunia, cinta itu penting namun ada yang lebih penting. Memang cinta membuat keadaan suka, tetapi apabila terjadi kesalahan dalam percintaan akan berubah menjadi duka.

Cinta itu laksana khamar yang memabukkan. Di saat seseorang terlena atas apa yang dicintainya. Pikirannya penuh angan dan alam khayal. Oleh karena itu terkadang nafsu juga ambil andil di sana. Siapa yang terpedaya dialah budak nafsunya. Semakin besar rasa cintanya semakin besar pula bernafsu atas apa yang dicintainya. Resikonya, sakit hati kehilangan apa yang telah dicintai besarnya sama dengan sebesar rasa mencintai terhadap yang dicintai. Oleh karena itu kendalikanlah nafsu.

Dalam sejarah kehidupan cinta itu ikut berjalan mengukir sejarah. Untuk mendapatkan cinta haruslah searah. Cinta yang searah adalah cinta yang mengiringi cita, karena cita memprioritaskan sebuah tanggung jawab akan cinta.

Di kala cita tercapai, meski hanya pembentukan sebuah tanggung jawab atas cinta sepenuhnya maka sudah saatnya hati memilih. Pilihan dari Haq yang Mutlak sesungguhnya. Dengan keadaan satu hati maka itulah jodohnya. Sesungguhnya jodoh itu tak perlulah terlalu di khawatirkan. Percayakan hanya sifat Yang Maha Pengasih yang telah memilih rasa atas apa yang dinamakan cinta. Di kala itulah kebahagiaan sesungguhnya tercapai dan menjadi apa yang disebut 'tuntung pandang ruhuy rahayu' (pasangan serasi yang memiliki pandangan sama, saling pengertian satu sama lain).

Semoga semuanya terwujud secara nyata demi membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrahmah. Amiin

Wednesday, June 8, 2011

First Way

Awal cerita bermula dari sini, sebuah perjalanan pertama menuju impian yang terlihat samar dan terus dipercaya akan terus nyata. Perjalanan pertama yang berkesan apa adanya, bagaimana pun ke depan suatu saat nanti maka diri ini siap untuk kemungkinan apapun itu. Konsukuensi atas janji diri sendiri akan tetap dijalankan bagaimanapun tantangan ke depannya.

Ini barulah sebuah permulaan, masih banyak tantangan yang harus dihadapi ke depan nantinya. Sebuah belief  tentang apa yang di namakan 'kebaikan' akan terus dipegang. Selama kita mempunyai niat baik, selama itu pula kebaikan selalu menyertai. Dengan harapan yang terbaik, kuberikan yang terbaik, demi yang terbaik dan untuk yang terbaik. Semoga kebesaran sesungguhnya dari Yang Maha Besar itu terbukti secara nyata bahwa semua memang atas Kehendak Nya. Diri ini akan terus berusaha untuk menatap ke depan, menerkam dan menerjang. Sebuah rintangan yang berliku, dengan bimbingan alam nyata. Ku nyatakan inilah perjalanan awal dari pembentukan jati diri. Dengan sebuah belief yang hanya dikatakan secara dalam oleh perkataan hati, diucapkan oleh lisan dan dinyatakan oleh perbuatan yaitu hanya kata 'bisa'.

Sunday, June 5, 2011

My Choice

Pada saat ini sudah waktunya untuk memulai menata ulang kehidupan untuk menaiki satu anak tangga kehidupan. Membentuk sebuah jati diri sesungguhnya meski hati dibolak-balikkan oleh keadaan sendiri. Memang untuk diminta menunggu seminggu lagi. Namun, tekad ini sudah bulat untuk menentukan saat terakhir berada pada posisi ini. Memang tak ada namanya paksaan untuk menentukan sebuah pilihan, namun maksud tersembunyi dari keadaan tetap menginginkan sebuah posisi untuk menunggu lagi.

Sekarang bukan saatnya lagi untuk menunggu karena sudah lama menunggu, jikalau bisa pada saat ini pun ku lepas seluruh keterikatan atas keadaan yang ada. Selama ini ku merasa bediri di kaki orang lain dan menjadi tangan kanan orang lain. Namun karena sudah pada waktu AKU maka dengan niat yang tulus dan tekad yang bulat ku putuskan untuk tidak menunggu dan bertindak demi menapaki anak tangga selanjutnya dengan kaki sendiri dan menjadi diri sendiri. Keputusan mutlak ini tak akan pernah berubah karena segalanya memang perencanaan matang secara singkronisasi antara pikiran dan perasaan.

Sudah saatnya untuk menjalani rencana kehidupan yang selanjutnya, demi kehidupan yang lebih baik. Tak peduli sebesar apapun beban kehidupan yang dipikul pada kehidupan selanjutnya. Aku percaya atas jati diri ini yang sudah ada namun belum terbentuk secara nyata. Semakin besar beban yang di pikul lebih besar pula kekuatan yang di miliki untuk memikul beban. Sebenarnya itu bukanlah beban, namun tantangan yang harus dihadapi pada kehidupan nyata yang bersifat sementara ini. Dengan hati nurani yang suci atas nama Nya ku nyatakan sesungguhnya AKU siap.

Terserah apa yang dikata orang lain di kemudian hari saat berada di persimpangan kehidupan ini. Terserah apa kata orang dibelakang namun bagaimana pun ku tetap menatap ke depan. Biar bagi orang lain itu sulit, yang terpenting tak pernah diri ini untuk menyalahkan apa kata orang lain. Namun, tak pula ku benarkan apa kata orang lain kecuali dengan sebuah bukti di mana di kala aku dapat menjadi diri sendiri untuk membuktikan kebenaran atas DIRI yang sebenarnya. AKU adalah AKU tak ada seseorang kan merayuku bila sudah tiba pada waktu KU. Meski rintangan datang menghadang AKU akan terus menerjang dengan MENATAP KE DEPAN.

Ini bukanlah soal atas sikap keras kepala pada diri ini. Melainkan sebuah komitmen yang di janjikan diri terhadap pendirian diri sebagai bagian dari pembelajaran atas pembentukan jati diri yang sesungguhnya. Pernyataan dari gaib yang selama ini diimpikan. Sebuah penataaan ulang kehidupan agar dapat mengambil inti pengenalan sifat bijak dari Yang Maha Bijaksana. Masih banyak yang harus di buktikan pada kehidupan ini. Lepaskan semua ikatan lahir maupun bathin kehidupan ini. Mengawali semua ini dimulai dari kosong agar dapat menyatakan bahwa tegaknya berdiri jati diri ini dengan apa adanya.

Monday, May 30, 2011

Percayalah Memang Itulah yang Terbaik

Dimulai dari sebuah apa yang sering dibuat oleh setiap orang pada status melalui situs jejaring sosial di dunia maya ini. Terlihat oleh ku bagaimana mereka semua memberikan kabar berita dengan berbagai-bagai suasana. Ada sebuah kabar berita yang membuat diri ini ingin menulis sesuatu pandangan diri ini atas apa yang mereka semua tulis pada kabar berita itu. Sesuatu itu adalah sebuah keluhan, karena berdasarkan pengamatan yang di lakukan banyak orang yang mengeluhkan keaadan dirinya melaui situs jejaring sosial. Entah apa maksud mereka itu memberitahukan kabar berita yang bersifat sebuah keluhan, namun inilah jawabnya atas segala keluhan yang kalian miliki dalam kehidupan ini.

Banyak orang berkata 'hidup tak mudah', 'Tuhan tahu yang terbaik mengapa selalu diberikan sebuah keburukan', ini itu dan sebagainya. Sesungguhnya keluhan itulah yang sebenarnya limiting belief , yaitu sebuah kepercayaan dimana seseorang merasa ia tak mungkin menyelesaikan masalahnya. Semakin seseorang mengeluh dalam kehidupannya, semakin sempit kehidupannya. ketahuilah sesungguhnya sebenarnya kita semua mampu menghadapi permasalahan kita, namun karena sebuah keluhan kita masalah yang dihadapi akan menjadi semakin rumit. Mengapa itu terjadi? Jawabnya adalah karena di kala seseorang dalam keaadan terpuruk kebanyakan ia tak mau berserah tetapi malah menyerah.

Begitu pula orang yang merasa mampu menghadapi masalahnya, ia terus berusaha dan berdoa. Hingga usaha dan doa dilakukannya tak membuahkan hasil yang setimpal. Pada akhirnya ia kecewa dan menyerah. Ia mengeluhkan dirinya bahwa ia sudah berusaha dan berdoa namun kenapa ia tak bisa menjadi apa yang ia inginkan. Hingga akhirnya ia mencari jalan pintas yang lebih menyesatkan daripada sebelumnya. Itu pula terjadi karena ia tidak mau berserah pula, ia beranggapan lantaran doa dan usahanya ia dapat mencapai apa yang diinginkannya hingga akhirnya kecewa karena takdir yang berkata lain.

Ketahuilah sesungguhnya doa dan usaha tak menjamin seseorang mendapatkan apa yang ia inginkan. Karena doa dan usaha hanyalah sebuah kulit tanpa isi bila tiadanya rasa untuk berserah diri. Berserah itu bukanlah menyerah, berserah adalah kita menjalani doa dan usaha dengan percaya akan hasil yang terbaik. Di saat hasilnya tak sesuai apa yang diharapkan kita tetap beranggapan bahwa itulah yang terbaik. Meski terlihat buruk sekalipun, karena sesungguhnya dengan sangka baik kita dapat mengambil sebuah pelajaran untuk menjadi lebih baik lagi. Orang sukses bukanlah orang yang memiliki banyak materi. Orang suskses adalah orang yang mau berusaha menjadi lebih baik dari hari ke hari dengan percaya terhadap hari baik yang selanjutnya.

Memang sulit untuk menerima kenyataan yang buruk bahkan yang terburuk sekalipun, namun kendalikanlah semua itu dengan perasaan dan pikiran melalui jiwa yang tenang. Untuk pengendalian sebuah pemikiran diperlukan perasaan begitu pula sebaliknya untuk mengendalikan sebuah perasaan diperlukan sebuah pemikiran dan untuk singkronisasi antara keduanya hanyalah dapat dilakukan dengan jiwa yang tenang di kala keadaan relaks pada sebuah kedudukan di mana kita memiliki rasa dan pemikiran yang saling memiliki tujuan yang sama.

Gantilah kata 'tidak bisa' itu menjadi sebuah kata yaitu 'belum memahami' lalu berusahalah untuk memahaminya. Belajarlah langsung dari apa yang telah terjadi karena takdir yang telah terjadi merupakan Guru Besar yang memberikan bimbingan hidup sesungguhnya. Ketahuliah sesungguhnya 'hidup itu mudah saat dipermudah sulit saat merasa sulit di kala menerima kesulitan', kuncinya hanyalah pada pengendalian. Ambilah sebuah nikmat yang kecil pada penderitaan, kalikanlah nikmat itu kepada dunia dengan menciptakan keaadan nyaman pada diri sendiri secara bathin meski kenyataannya memang pahit. Cobalah untuk menyatakan rasa nyaman yang ada di sisi dalam hidup ini ke sisi luar kehidupan hingga akhirnya dapat  terjadi keaadan yang membaik secara berangsur-angsur. Kalikan terus keadaan nyaman itu sedikit demi sedikit dengan rasa syukur atas nikmat bahwa kita masih dapat hidup. Sesungguhnya nikmat kehidupan itu lebih besar dibandingkan masalah itu sendiri.

Jadi, jikalau sudah mengerti hal itu masihkah ada keluhan pada diri ini? Betapa ruginya diri ini saat mengeluh, betapa menyedihkannya dunia ini laksana neraka sebelum neraka saat engkau kufur. Betapa nikmatnya surga dunia ini saat engkau bersyukur, karena surga hanyalah tempat bagi orang yang banyak bersyukur. Indahnya hidup ini di saat kita merasa inilah yang terbaik. Nyatakanlah keaadaan baik pada bathin ini dengan ikhlas atas apa yang telah terjadi. Semoga yang terbaik selalu menyertai kehidupan ini, ku berserah atas kebaikan ini demi hari yang lebih baik lagi.

Salam kebaikan untuk kehidupan yang lebih baik lagi.

Sunday, May 29, 2011

Yang Lebih Penting !!!!

Sebuah perjalanan, langkah demi langkah dijalani. Mulai dari cerita awal hingga diakhiri dengan cita. Cinta bagiku memang penting namun cinta bukanlah suatu kepentingan karena cinta yang Haq sesungguhnya selalu berada pada kedudukan jati diri yang sesungguhnya. Membentuk jati diri sesungguhnya memerlukan sebuah kebebasan. Kebebasan dari keterikatan atas segala hal yang bersifat duniawi semata, termasuk sebuah cinta. Biarlah orang beranggapan bahwa manusia memang memerlukan apa yang dinamakan materi dan cinta, namun semua itu bukanlah segala-galanya. Karena, anggapan atas perlunya sesuatu yang mempercayai bahwa yang diperlukan itulah segala-galanya maka ia tak beda jauh dengan apa yang di sebut sebagai mahluk yang paling menyedihkan.

Ketahuilah segala-galanya itu ada karena siapa? Silakan kalian anggap tulisan ini sesat, namun apakah yang mengganggap ini sesat sudah pernah membuktikanya. Jangan pernah memvonis bersalah tanpa tahu seluk beluk dari sebuah masalah. Masalah itu bukanlah sebuah masalah namun tiada salahnya untuk mempelajari sebuah masalah hingga terbukti akan sebuah kebenaran. Apa yang terjadi semuanya kebenaran, tiada salahnya untuk dipelajari. Untuk apa sebuah bacaan Kitab Suci kalau kita hanya tahu arti bukan makna yang sesungguhnya makna. Justru kesalahan terdapat pada arti yang tak menelusuri makna. Di saat kau bingung atas kata-kata ini maka, janganlah engkau bingung. Abaikanlah jikalau tak suka dan ambillah sisi positif dari rangkaian kata demi kata. Hingga kau dapat temukan kebenaran makna demi makna.

kepentingan yang lebih penting adalah sesuatu yang sangat penting bahkan terlalu penting untuk di ketahui orang lain. Sudah menjadi rahasia umum semata sebuah kepentingan bersifat tak masuk akal. Memang perlu akal untuk berpikir namun pengendaliannya ada pada hati. Memang perlu hati untuk merasa namun pengendaliannya ada pada akal. Singkronisasi antara keduanya memang penting karena yang terkandung di dalamnya adalah sebuah belief pada kehidupan nyata yang pada kebenarannya adalah fana.

Sebuah cita bagiku lebih penting dari pada cinta, karena jati diri yang telah terbentuk menggapai cita yang diiringi dengan cinta. Cita bagi diriku adalah prioritas yang utama. Karena ku pelajari jati diri ini hingga sekarang berusaha untuk membentuk jati diri yang sesungguhnya. Seluruh ikatan akan terlepas di mana petunjuk memberikan dua cara yaitu 'fight' dan 'flight'. Pertahanan yang kuat, keberanian, tekad, semangat hingga perjuangan yang pantang menyerah akan kebaikan.

Di kala jati diri sempurna dengan kesempurnaan yang Haq, maka saatnya untuk membentuk kebaikan bersama dalam kehidupan dunia demi kebersamaan yang baik antar sesama. Tercapainya sebuah cita untuk kebersamaan, kasih sayang dan cinta yang sesungguhnya mengiring cita.

Saturday, May 28, 2011

Sebuah Kompetensi Menjemput Cinta Sejati

Cerita tentang seorang anak manusia. Cerita cinta masa lalu yang mengalami kegagalan. Cerita cinta sekarang yang menjalani persaingan berat dalam kehidupan cintanya. Namun dia percaya, 'Cerita cinta masa depan sesungguhnya adalah Cinta Sejatinya'.

Sebuah kisah nyata di mana seorang anak manusia yang menjalani kehidupan cinta yang penuh jalan kegagalan. Namun, kegagalan baginya bukanlah sebuah kegagalan melainkan pembelajaran atas dirinya akan cinta sejatinya. Memang apa yang dikatakan cinta masih tetap hal yang rumit dalam hidupnya. Bahkan dalam hidupnya tak pernah ada istilah pacaran. Kegagalan yang disebabkan cinta bertepuk sebelah tangan hingga tentang orang ketiga.

Ikhlaskan hati ini di kala cinta itu bertepuk sebelah tangan. Ridhalah diri ini cerita tentang orang ketiga. Namun, sebelum janur kuning melengkung tiada salahnya dia berusaha menjemput cinta sejatinya. Dia ikut dalam kompetensi ini, meski gurunya sendiri tak mensupportnya. Laksana murid biasa dengan seorang guru yang mendukung murid teladan.

Sebagai murid biasa dia berusaha membuktikan dirinya bahwa ia bisa seperti murid lain yang di idamkan gurunya. Dia percaya akan cinta sejatinya. Baginya kemenangan atas kompetensi ini bukanlah yang terpenting, namun ia ingin membuktikan bahwa ia termasuk murid yang kompeten. Ia percaya kompetensi ini dapat dimenangkan. Hingga kemenangan bukanlah tujuan, menjadi lebih baik itulah tujuan yang sesungguhnya.

Sesungguhnya segala ketentuan itu adalah Haq Nya. Selama janur kuning belum melengkung, selama itu pula kompetensi akan perjuangan cinta itu berjalan. Bukan soal merebut hak milik orang lain, melainkan demi mendapatkan cinta sejati. Jikalau sampai pada saatnya takdir jualah yang menentukan.

Menang atau kalah bukanlah tujuan atau penghindaran melainkan seberapa besar usaha kita untuk mendapatkan yang terbaik. Percayalah kau dapat menjemput cinta sejatimu dan memenangkannya.

Wednesday, May 18, 2011

Menggapai Cinta yang HAQ

Cinta... Apa sesungguhnya cinta itu? Kemanakah arah tujuanya? Banyak orang yang dilanda cinta kepada lawan jenisnya. Tiada satupun manusia yang lepas dari kata cinta. Indah nya cinta. Namun apakah semua itu benar? Sedangkan banyak yang diperdaya oleh hawa nafsu yang meng atas namakan cinta. Itukah cinta yang suci, betapa ternodanya cinta itu akibat ulah nafsu. Wahai Haq berikanlah sebuah cinta yang suci sebenar benarnya cinta dari Yang Maha Esa. Sesungguhnya ku berserah sepenuhnya padamu atas nama Cinta yang HAQ.

Sesungguhnya ketahuilah Cinta yang HAQ tiada rasa memiliki. Meski banyak yang beranggapan 'Mustahil cinta itu tiada ada rasa memiliki, mustahil manusia mencintai namun menyiksa diri, mustahil ini itu dan sebagainya....'. Bagiku semua itu terserah apa kata diri mu, rasa antara kita berbeda. Rasa adalah rahasia kita, ketahuilah hanya diri masing-masing yang tahu seperti apa rasa yang terdalam atas diri lainya. Apakah pantas kita saling pengaruhi, tak sadarkah ego kita masing-masing sudah bicara. Marilah kita saling mengingatkan satu sama lain sebagai pertimbangan namun yang dapat mengambil sebuah keputusan hanya pada 'back to real self...'

Sebuah alasan mengapa Cinta yang Haq disebutkan tiada rasa memililiki?

Ketahuilah bahwa semua itu sudah memiliki, ketahuilah sesungguhnya Cinta yang Haq adalah perasaan cinta yang terpelihara yang tiada ada batasnya. Hingga akhir puncaknya itulah Jodohnya. Setiap mahluk diciptakan berpasang-pasangan, namun betapa malunya bagian tubuh yang zahir ini menyentuh sesuatu yang bukan Haq-nya. Dimanakah hati nurani mu? Betapa hebatnya musuhmu yaitu nafsumu. Itu semua salahmu karena dirimu tak mampu mengenali musuhmu dan mengendalikannya. Kuasailah musuhmu itu agar ia menjadi budak mu dan bukan sebaliknya.

Thursday, May 12, 2011

Bolak-balik pada Benak di kehidupan Dunia

Pada perjalanan ini, rasanya laksana sebuah roda yang berputar dengan kedudukan yang berbeda namun terus berputar dan berputar. Roda kehidupan yang berputar dengan kedudukan berpindah-pindah inilah yang membuat ku tersadar bahwa setiap insan di bolak-balikkan hatinya oleh Yang Maha Kuasa.

Terlintas dalam benak dan pikiran ini apa maksud dari bolak-baliknya hati atas ketetapan dari sebuah kedudukan itu. Mengapa hati ini selalu dibolak-balikkan padahal sebuah ketetapan bisa saja di buat langsung, namun itu tidak mudah. Setiap sebuah ketetapan dibuat pasti ada saja sebuah aspek yang membuat perubahan pada rasa dan pola pikir. Itulah yang dinamakan hati yang dibolak-balikkan.

Seseorang bisa saja berubah sifat karena keadaan pada aspek internal maupun eksternal pada dirinya. Namun, ketetapan pada diri seseorang hanya terletak pada aspek spritual yang lebih bersifat halus dan mendalam hingga tak seorangpun tahu siapa diri ini kecuali DIRI yang sebenarnya.

Memang di masa sekarang sungguh tak semudah membalik telapak tangan untuk menyatakan DIRI sebenarnya. Meski dibolak-balikannya hati ini, kepercayaan akan hal yang lebih baik ke depan tak akan pernah pudar hingga ajal menjemput. Karena ada hikmah tersembunyi di balik segala sesuatu.

Perubahan atas pembentukan DIRI sebenarnya hanya ada satu jalan yang bisa dilakukan yaitu dengan jalan perencanaan yang bertahap dan kepercayaan yang kuat atas kebaikan di masa depan. Jalani masa sekarang dengan keperacayaan yang disertai doa dan usaha yang nyata hingga ketetapan yang sebenarnya tercapai yaitu sebuah tujuan yang jelas terhadap kehidupan.

Janganlah berdoa hanya untuk keadaan yang membelenggu diri mu, namun berdoalah untuk ketetapan hatimu agar dapat membentuk dirimu. Sebenarnya DIRI. Wahai Yang Maha Kuasa, Sang Pembolak Balik Hati ini Engkaulah Yang Haq. Ku tahu Engkau lebih mengetahui apa yang diri ini perlukan dibandingkan diriku sendiri. Ku Tahu Engkau telah membimbing ku sejauh ini. Melalui catatan kecil ini ku ungkapkan apa yang telah menjadi sebuah pelajaran hidup agar ku tahu inilah sebenarnya kehidupan yang fana.

Melalui singkronisasi hati, pikiran dan jiwa ini semua berjalan atas kehendak Mu. Tak pula ku ucap beribu-ribu syukur atas besarnya DIRI ini dibandingkan sebuah masalah dunia beserta isinya. Syukur yang terbesar atas segala-galanya. Yang Terbaik dari Yang Terbaik untuk Yang Terbaik. Terima kasih pula atas pembelajaran dan bimbingan kehidupan dari Yang Maha Hidup. INDAHNYA HIDUP INI di saat di syukuri.

Semoga dengan di bolak-balikkan hati ini didapatlah sebuah Ketetapan yang sesungguhnya. Teruslah roda kehidupan ini berputar hingga diri ini dapat mengerti DIRI sebenarnya. Masalah bukan masalah bagi orang yang ikhlas, beban bukanlah beban bagi yang bersyukur dan tekanan bukan tekanan bagi yang ridha. Semuanya hanya sebuah 'perjalanan', 'tantangan' dan pengaturan.

Sunday, March 6, 2011

Hal yang Baik Menuju Lebih Baik

Kehidupan tak lepas dari ruang dan waktu, setiap hari kita menempati ruang dan menjalani waktu. Ruang yang kita tempati itu berbeda-beda dalam setiap waktu. Waktu yang dijalani pun bergerak maju. Semua itu merupakan siklus dasar kehidupan manusia yang selalu menempati ruang dan waktu.

Mengenai waktu, setiap manusia pasti diberi waktu yang sama yaitu 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu, dsb. Perbedaannya adalah bagaimana penggunaan waktu setiap detiknya. Dalam menjalani sebuah waktu apakah kita bisa menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Memang keadaan sekarang baik namun selanjutnya itu harus pasti lebih baik.

Menjalani waktu itu laksana mengarungi samudra kehidupan yang ganas di mana di sana tersembunyi karang yang siap dihantam oleh kapal besar yang dianamakan pribadi. Pada satu sisi kita harus menghindari karang agar tidak terhantam oleh kapal, sisi lain kita juga harus mempunyai tujuan dalam berlayar sedangkan angin samudra terkadang deras dan mengarah bukan pada tujuan. Namun itulah hidup yang dinamakan manusia tidak akan pernah bisa sanggup menjalani samudra kehidupan yang ganas selama dalam dirinya tak ada keinginan untuk menjadi lebih baik dan mencapai sebuah tujuan.

Menjadi lebih baik itu penting karena dengan cara itulah apa yang di tuju dapat tercapai hingga tujuan itu optimal bagi diri kita. Sebelum menerima hal yang lebih baik ada baiknya kita rasakan terlebih dahulu bahwa yang ku terima saat ini adalah yang terbaik, kemudian akan lebih baik lagi. Jalankan sebuah usaha dengan baik menuju lebih baik demi mendapatkan yang terbaik. Percayalah selama manusia mau berusaha, namun dia terus gagal, dia pantang menyerah namun selalu berserah dan hasil terbaik selalu ia rasakan maka itulah dia yang telah menjadi pribadi yang lebih baik. Suatu saat nanti pasti mendapatkan yang terbaik, PERCAYALAH. Dalam diri setiap manusia terdapat akal dan rasa, dengan pertimbangan akal dan nurani seorang manusia dapat mempertimbangkan apakah yang diterimanya itu lebih baik. sudah saatnya akal dan rasa di singkronisasikan agar dapat bertemu dan sejalan sampai kebaikan benar-benar nyata.

Ingatlah selalu, 
jikalau sekarang lebih buruk dari kemarin maka celakalah hidup ini.
jikalau sekarang sama dengan kemarin maka rugilah hidup ini.
jikalau sekarang lebih baik dari kemarin maka inilah sebenarnya hidup.

Sebenarnya hidup itu bukan ujian namun sebuah perjalanan, apa yang diterima bukanlah tekanan namun sebuah aturan, kehidupan bukanlah beban melainkan tantangan. ingatlah selalu bahwa hidup itu indah. Tiada sesuatu yang diciptakan sia-sia, bahkan sesuatu yang bersalahan sekalipun. Jadi pada kesimpulannya menjalani kehidupan itu akan kembali kepada diri kita masing-masing. Tenangkah kita dalam kehidupan ini? Hanya diri kita sendiri yang mampu menjawabnya melalui apa yang kita rasakan. Meski kekurangan namun mersakan kenikmatan dengan jalan bersyukur itu sama artinya dengan surga kehidupan yang sesungguhnya. Meski sesuatu yang diterima itu berlimpah ruah namun perasaan tetap kalut hingga tak bisa merasakan sebuah ketenangan maka dialah orang yang telah menerima neraka kehidupan yang sangat nyata.

Pada intinya semua itu jatuh pada pandangan rasa terhadap apa yang diterimanya. Akal hanya sebagai ilmu dan alat untuk melaksanakan sebuah proyek rancangan kehidupan. Mari kita kaji kembali jalan kehidupan kita. Kesuksesan sesungguhnya tidak diukur dengan berapa banyaknya materi yang dihasilkan. Melainkan berapa banyaknya kebahagiaan yang dihasilkan, betapa bergunanya diri sendiri bagi diri maupun orang lain. Ketahuilah pikiran boleh kalut, namun rasa tetap berada dalam ketenangan. Selesaikanlah sebuah permasalahan dengan jalan satu per satu. Karena sesungguhnya otak kita hanya satu. Singkronisasikanlah pemikiran dan perasaan hingga sejalan.

SALAM BAIK SELALU MENUJU LEBIH BAIK SELALU.

(Semua ini bersifat apa adanya yang mendasar dari pribadi saya, jikalau ada sebuah pandangan kebenaran yang tidak sejalan dengan anda, diharapkan untuk tetap memegang pandangan anda dan di situlah anda memberikan pandangan anda kepada saya. Saya juga manusia seperti anda semua yang dapat berbuat khilaf. Jikalau ini benar bagi pandangan anda maka bersyukurlah bahwa semua ini ilmu semata yang telah ditunjukkan oleh Yang Maha Benar.)