Search This Blog

Sunday, June 5, 2011

My Choice

Pada saat ini sudah waktunya untuk memulai menata ulang kehidupan untuk menaiki satu anak tangga kehidupan. Membentuk sebuah jati diri sesungguhnya meski hati dibolak-balikkan oleh keadaan sendiri. Memang untuk diminta menunggu seminggu lagi. Namun, tekad ini sudah bulat untuk menentukan saat terakhir berada pada posisi ini. Memang tak ada namanya paksaan untuk menentukan sebuah pilihan, namun maksud tersembunyi dari keadaan tetap menginginkan sebuah posisi untuk menunggu lagi.

Sekarang bukan saatnya lagi untuk menunggu karena sudah lama menunggu, jikalau bisa pada saat ini pun ku lepas seluruh keterikatan atas keadaan yang ada. Selama ini ku merasa bediri di kaki orang lain dan menjadi tangan kanan orang lain. Namun karena sudah pada waktu AKU maka dengan niat yang tulus dan tekad yang bulat ku putuskan untuk tidak menunggu dan bertindak demi menapaki anak tangga selanjutnya dengan kaki sendiri dan menjadi diri sendiri. Keputusan mutlak ini tak akan pernah berubah karena segalanya memang perencanaan matang secara singkronisasi antara pikiran dan perasaan.

Sudah saatnya untuk menjalani rencana kehidupan yang selanjutnya, demi kehidupan yang lebih baik. Tak peduli sebesar apapun beban kehidupan yang dipikul pada kehidupan selanjutnya. Aku percaya atas jati diri ini yang sudah ada namun belum terbentuk secara nyata. Semakin besar beban yang di pikul lebih besar pula kekuatan yang di miliki untuk memikul beban. Sebenarnya itu bukanlah beban, namun tantangan yang harus dihadapi pada kehidupan nyata yang bersifat sementara ini. Dengan hati nurani yang suci atas nama Nya ku nyatakan sesungguhnya AKU siap.

Terserah apa yang dikata orang lain di kemudian hari saat berada di persimpangan kehidupan ini. Terserah apa kata orang dibelakang namun bagaimana pun ku tetap menatap ke depan. Biar bagi orang lain itu sulit, yang terpenting tak pernah diri ini untuk menyalahkan apa kata orang lain. Namun, tak pula ku benarkan apa kata orang lain kecuali dengan sebuah bukti di mana di kala aku dapat menjadi diri sendiri untuk membuktikan kebenaran atas DIRI yang sebenarnya. AKU adalah AKU tak ada seseorang kan merayuku bila sudah tiba pada waktu KU. Meski rintangan datang menghadang AKU akan terus menerjang dengan MENATAP KE DEPAN.

Ini bukanlah soal atas sikap keras kepala pada diri ini. Melainkan sebuah komitmen yang di janjikan diri terhadap pendirian diri sebagai bagian dari pembelajaran atas pembentukan jati diri yang sesungguhnya. Pernyataan dari gaib yang selama ini diimpikan. Sebuah penataaan ulang kehidupan agar dapat mengambil inti pengenalan sifat bijak dari Yang Maha Bijaksana. Masih banyak yang harus di buktikan pada kehidupan ini. Lepaskan semua ikatan lahir maupun bathin kehidupan ini. Mengawali semua ini dimulai dari kosong agar dapat menyatakan bahwa tegaknya berdiri jati diri ini dengan apa adanya.

No comments:

Post a Comment